Pancasudha

Pancasuda atau pawisesan adalah penggolongan sifat manusia yang dihitung dari angka-angka khusus yang diberikan kepada saptawara dan pancawara. Wisesa segara: Pemurah, pemaaf, berwibawa dan bertanggung jawab. Tunggak semi: Penghasilannya selalu terjamin. Satrya wibawa: Dihormati orang karena kemulyaan dan keluhurannya. Sumur sinaba: Dicari orang karena petuah dan nasehatnya. Bumi kapetak: Suka bekerja, kuat menahan kecewa dan penderitaan, rapi dan bersih hidupnya tetapi pendendam. Satrya wirang: Luhur budinya tetapi selalu dipermalukan orang,

Urip

Urip, juga disebut dengan neptu. Di beberapa tempat di Jawa, sebutan neptu otomatis sudah merupakan jumlah dari urip saptawara dan urip pancawara. Dalam upakara dan bebantenan, urip ini disimbolkan dengan sejumlah uang kepeng atau pis-bolong, para tetua kita juga menggunakannya untuk memperhitungkan baik buruknya hari. Tabel Urip Saptawara Redite (Minggu) 5 Soma (Senin) 4 Anggara (Selasa) 3 Buda (Rabu) 7 Wrespati (Kamis) 8 Sukra (Jumat) 6 Saniscara (Sabtu) 9 Ingat

Palelintangan / Lintang

Bersiklus 35 linier. Modulus 35 dari Angka pawukon dihubungkan ke nama lintang. Gajah Pandai menyembunyikan perasaan yang sebenarnya, hingga tampak tetap tenang dan sabar. Mereka ini pandai bergaul dan mempunyai banyak kawan, tetapi sayang sewaktu-waktu suka bersikeras dengan pendapatnya sendiri yang belum tentu benar dan suka pula berlaku agak angkuh. Mereka ini pada umumnya kuat bekerja. Kiriman Ramah tamah, sopan santun, hati-hati bertindak, pandai menyusun kata-kata atau mengarang dan lekas

Watek

  Pewatekan terdiri dari tiga unsur: Watek Agung atau dasawara, Watek Madya dan Watek Alit. Pewatekan ini populer pada jaman pararaton. Mungkin giliran kita sekarang untuk menggalinya. Watek Madya ada 5 sedangkan watek alit ada 4: Watek Madya 1 Wong Suka bergaul 2 Gajah Suka berlaga 3 Watu Pendiam 4 Buta Tidak melihat 5 Suku Suka bepergian Watek Alit 1 Lintah Bekerja kalau lapar (perlu) saja 2 Uler Bekerja sebentar

Ingkel

Ingkel berdaur setiap 54 hari dengan masing-masing siklus berumur 7 hari. Ingkel adalah daftar pantangan yang harus dihindari pada periode itu. Pengelompokannya agak janggal karena bukan pengelompokan jeruk dengan apel, oleh karena itu marilah kita telaah dan diskusikan mengapa demikian. 1 Wong Jangan menyakiti orang. 2 Sato Jangan menyakiti ternak berkaki empat. 3 Mina Jangan menyakiti ikan. 4 Manuk Jangan menyakiti unggas. 5 Taru Jangan menyakiti / menebang pohon /

Jejepan

Jejepan adalah ingkel yang berlaku satu hari. Sama dengan ingkel, dasar penggolongan pantangan dalam jejepan atau ingkel dina ini masih misteri. 1 Mina Jangan menyakiti (mengkonsumsi) ikan. 2 Taru Jangan menyakiti (menebang) pohon. 3 Sato Jangan menyakiti (mengkonsumsi) ternak berkaki empat. 4 Patra Jangan mengkonsumsi tumbuhan atau makhluk yang menjalar. 5 Wong Jangan menyakiti orang. 6 Paksi Jangan menyakiti burung.

Dasawara

Dasawara adalah wewaran bersiklus sepuluh harian. Dasawara juga disebut dengan Watek Agung. Dalam pewatekan ada yang lainnya, ialah Watek Madya dan Watek Alit. Unsurnya adalah: 1. Pandita, 2. Pati, 3. Suka, 4. Duka, 5. Sri, 6. Manuh, 7. Manusa, 8. Raja, 9. Dewa, 10. Raksasa. Seperti halnya ekawara dan dwiwara, dasawara adalah wewaran imbas, karena nama harinya tergantung pada neptu atau jumlah urip dari saptawara dan pancawara. 1 Pandita Bijaksana

Sangawara

Sangawara adalah wewaran bersiklus sembilan harian. Nama-nama harinya sangat sulit ditelusuri asalnya. Kelian kelir sudah mencoba menelusuri dari kamus bahasa Kawi (Jawa kuno) maupun bahasa Bali, tetapi masih ada beberapa yang tidak ditemukan. Itupun sama sekali berbeda dengan arti dalam primbon. Karena itu semua versi akan ditampilkan di sini. Nama Kamus Lontar Primbon Sifat 1 Dangu tangkai bunga enau yang disadap antara terang dan gelap batu, diam berat, keras. 2

Batari Sri

Astawara adalah siklus delapan-harian dalam wewaran. Anggotanya adalah: 1. Sri, 2. Indra, 3. Guru, 4. Yama, 5. Ludra, 6. Brahma, 7. Kala, 8. Uma. Wewaran ini mengadopsi sifat-sifat dewa-dewi dalam memberikan pegangan terhadap baik-buruknya hari untuk melakukan sesuatu. Nama-nama dewa-dewi di sini bukanlah seperti yang dimaksudkan secara religius, tetapi lebih mengarah ke pewayangan dalam budaya Jawa kuna. 1 Sri Artinya makmur dan pengatur. Penuh belas kasih dan cinta. Memberi unsur

Saptawara

Tidak perlu dijelaskan panjang lebar karena sudah mendarah daging dalam hati kita. Tetapi.. baiklah. Siklus tujuh harian dalam wewaran, yang anggotanya adalah: 1. Redite (Minggu; Jw: Akad), 2. Soma (Senin; Jw: Senen), 3. Anggara (Selasa), 4. Buda (Rabu, Jw: Rebo), 5. Wrespati (Kamis, Jw: Kemis), 6. Sukra (Jumat; Jw:Jemuwah), 7. Saniscara (Sabtu, Jw: Tumpak, Setu). Konon nama dan sifat-sifatnya diambil dari nama benda-benda langit. 1 radite-raditya: matahari (eng: sun-day; fr: