Siwaratri adalah hari suci untuk melaksanakan pemujaan ke hadapan Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa dalam perwujudannya sebagai Sang Hyang Siwa. Hari Siwaratri mempunyai makna khusus bagi umat manusia, karena pada hari tersebut Sang Hyang Siwa beryoga.
Sehubungan dengan itu umat Hindu melaksanakan kegiatan yang mengarah pada usaha penyucian diri, pembuatan pikiran ke hadapan Sang Hyang Siwa, dalam usaha menimbulkan kesadaran diri (atutur ikang atma ri jatinya).
Hal itu diwujudkan dengan pelaksanaan brata berupa upawasa, monabrata dan jagra. Siwarâtri juga disebut hari suci pajagran.
Brata Siwarâtri terdiri dari:
- Utama, melaksanakan:
- Monabrata (berdiam diri dan tidak berbicara).
- Upawasa (tidak makan dan tidak minum).
- Jagra (berjaga, tidak tidur).
- Madhya, melaksanakan:
- Upawasa.
- Jagra.
- Nista, hanya melaksanakan:
- Jagra.
Monabrata berlangsung dan pagi hari pada panglong ping 14 sasih Kapitu sampai malam (12 jam).
Upawasa berlangsung dan pagi hari pada panglong ping 14 sasih Kapitu sampai dengan besok paginya (24 jam).
Setelah itu sampai malam (12 jam) sudah bisa makan nasi putih dengan garam dan minum air putih (air tawar tanpa gula).
Jagra yang dimulai sejak panglong ping 14 berakhir besok harinya jam 18.00 (36 jam).
Untuk detailnya mohon klik di sini.
Dari berbagai sumber.