Artikel

Babad Manik Angkeran 5/5

Bagian 1 Bagian 2 Bagian 3 Bagian 4 Kyai Anglurah Made Sakti Di Jenggala Bija Diceritakan sekarang Kyai Anglurah Made Sakti, tidak mengikuti kakaknya, berpindah tempat dari desa Tulikup menuju Jenggalabija diiringi oleh rakyat lengkap dengan bawaannya. Jenggala Bija itu dekat dengan tempat kediaman I Dewa Karang yang dipakai menantu di wilayah Mambal. Kyai Anglurah Made Sakti sudah memiliki Puri di Jenggalabija, sampai kepada rakyatnya sudah memiliki perumahan sesuai dengan

Babad Manik Angkeran 4/5

Bagian 1 Bagian 2 Bagian 3 Anglurah Pinatih Rsi Menyunting Ida Ayu Puniyawati Dikisahkan sekarang Ida Bang Panataran, putra Ida Wang Bang Tulus Dewa, bertempat tinggal di Bukcabe Besakih bersama adik sepupunya yang bernama Ida Bang Kajakauh atau Ida Bang Wayabiya. Diceriterakan Ida Bang Panataran, mempunyai seorang putri bernama Ida Ayu Punyawati, cantik tanpa tanding seperti bidadari layaknya, bahkan seperti Sanghyang Cita Rasmin yang menjelma. Banyak para penguasa dan pejabat

Babad Manik Angkeran 3/5

Bagian 1 Bagian 2 IDA BANG MANIK ANGKERAN BERJUMPA KI DUKUH MURTHI Diceriterakan sekarang, pada suatu hari. Ida Sang Pendeta Danghyang Bang Manik Angkeran berjalan menuju ke arah Barat Laut, ke arah tempat kediaman Ki Dukuh Murthi. Tidak diceriterakan di jalan, sampailah beliau di hutan Jehem, kemudian, menuju Padukuhan, dan berjumpa dengan Ki Dukuh Murthi. Keduanya kemudian berbincang-bincang mengenai mertua Sang Pendeta yakni Ki Dukuh Belatung yang sudah moksa. Ki

Babad Manik Angkeran 2/5

Bagian 1 IDA BANG MANIK ANGKERAN BERJUMPA DUKUH SAKTI BELATUNG Kembali diceriterakan keberadaan Ida Bang Manik Angkeran di Besakih. Beliau membuat pasraman di sebelah Utara gua, sekitar 300 depa jaraknya dari Gua itu. pekerjaan beliau sehari-hari melaksanakan tapa brata yoga samadhi, serta menjaga kebersihan dan kesucian kawasan Pura Besakih. Tak sekalipun beliau lalai. Perilaku beliau berbeda benar jika dibandingkan dengan sebelum beliau wafat dibakar oleh Ida Bhatara Nagaraja. Beliau melaksanakan

Babad Manik Angkeran 1/5

Om AWIGHNAMASTU NAMOSIDDHAM Terlebih dahulu, kami haturkan pangaksama mohon maaf sebesar – besarnya ke hadapan Ida Hyang Parama Kawi – Tuhan Yang Maha Esa serta Batara – Batari junjungan dan leluhur semuanya. Agar supaya, tatkala menceriterakan keberadaan para leluhur yang telah pulang ke Nirwana, kami terlepas dari kutuk dan neraka. Juga agar tidak terkena malapetaka dari Ida Sanghyang Saraswati. Semoga kami semuanya. serta keluarga dan keturunan kami mendapatkan keselamatan. kesejahteraan

Pura Dalem Batu Kuub 2/2

Bagian 1 Dalem Putih Jimbaran telah mempunyai seorang putra laki-laki, namanya I Petak Jingga. Kata Dalem Putih kepada putranya: “Ayah akan meninggalkanmu, untuk bertemu dengan saudara ayah. Kau lah menjaga istana ini. Jika seandainya ayah tidak datang, maka bangun lah tempat suci, dari tempat suci itulah kau mendoakan ayah, ibarat kau telah berbincang-bincang dengan ayah”. Putranya setuju. Dalem berangkat mengembara ke desa-desa, menanya-nanyakan Dalem Batu Selem. Daerah yang dilalui adalah

Pura Dalem Batu Kuub 1/2

Inilah Babad Pura Dalem Batu Kuub. Sanghyang Pasupati beryoga di Gunung Raja. Yoganya sangat mantap, lalu dilemparkan dan jatuh di sungai, menimpa batu. Maka timbul lah gempa bumi, angin topan, guntur dan halilintar. Kemudian muncul lah bayi dari batu itu, rupanya hitam. Ada pula bayi muncul dari buih, rupanya putih. Sejak itu sungai itu dinamakan sungai Lipak. Kedua bayi itu bermain-main, di hutan. Setelah tiba di tengah hutan, lalu ditemukan

Babad Buleleng 3/3

Bagian 1 Bagian 2 Kembali diceritakan, Ki Gusti Ketut Panji, berputra Ki Gusti Gede Panji, Ki Gusti Made Clagi, serta Ki Gusti Nyoman Pinatih, sama-sama berada di Sukasada. Ki Gusti Bagus Jlantik Banjar, berputra Ki Gusti Bagus Suwi, serta Ki Gusti Made Akeh, sama-sama berada di Bangkang. Adapun Ki Gusti Made Panji Muna, berputra Ki Gusti Bagus Jlantik Kalyanget. Ki Gusti Ketut Jlantik, berputra Ki Gusti Wayan Ksatra, berada di

Babad Buleleng 2/3

Bagian 1 Beliau Pedanda Kemenuh sebagai putra laki-laki tertua, beliau pindah ke Ler Gunung, desa Kayu Putih, beliau memiliki pengetahuan yang tinggi sangat pandai dalam hal ilmu weda, sangat mahir membuat keris, keluhuran ilmu Pasupatinya, beliau sangat terkenal di masyarakat, oleh karenanya ada sebutan keris buatan Kayu Putih, demikianlah keutamaan beliau, lalu dimintalah beliau, oleh Ki Gusti Panji Sakti, beliau diberi kedudukan sebagai bagawanta, dinobatkan menjadi pendeta kerajaan, dan beliau

Babad Buleleng 1/3

Semoga tidak ada halangan Pranamyam sira dewam, bhuktimukti itarttaya, prawaksyatwa wijneyah, brahmanam ksatriyadih, patayeswarah. Setelah kalahnya Baginda Raja Bedahulu di Bali, oleh beliau Sri Aji Kala Gemet, sebagai pelindung daerah, yang berkedudukan di Majalange, akhirnya keadaan Bali pada saat itu menjadi tenang, sehingga tidak senanglah Patih Nirada Mada melihat peraturan tata tertib rusak, adalah beliau yang bernama Dang Hyang Kapakisan, seorang pandita yang sudah sempurna, beliau dipakai sebagai bagawanta oleh