Proses Penciptaan Alam Semesta
Ilustrasi Keadaan sebelum tercipta alam yang kita tempati sekarang
Alam semesta diciptakan dalam suatu proses evolusi yang panjang. Pada mulanya alam ini kosong, yang ada hanya Tuhan, sering disebut jaman “duk tan hana paran- paran anrawang anruwung” artinya ketika itu belum ada apa-apa dan semuanya belum menentu.
Dengan kemahakuasaan-Nya, kemudian Sanghyang Widhi Wasa menciptakan dua kekuatan yang disebut Purusa yaitu kekuatan hidup (rohaniah) dan Prakerti (pradana) yaitu kekuatan kebendaan. Dari dua kekuatan ini kemudian timbul “cita” yaitu alam pikiran yang sudah mulai dipengaruhi oleh Tri Guna yaitu Satwam, Rajah dan Tamah. Satwam adalah sifat-sifat dharma (kebenaran), Rajah adalah sifat-sifat dinamis kenafsuan, sedangkan Tamah adalah sifat-sifat adharma, kebodohan dan apatis. Kemudian timbul Budi yaitu naluri pengenal, setelah itu timbul Manah yang merupakan akal dan perasaan, selanjutnya timbul Ahangkara yaitu rasa keakuan. Setelah ini timbul Dasa indria yaitu sepuluh sumber indria (gerak keinginan) yang terbagi dalam kelompok Panca Budi Indria yaitu lima gerak keinginan dan kelompok Panca Karma Indria yaitu lima gerak perbuatan
Lima gerak keinginan atau Panca Budi Indria itu ialah :
- Caksu indria: rangsang penglihatan
- Ghrana indria: rangsang penciuman
- Srota indria: rangsang pendengaran
- Jihwa indria: rangsang pengecap
- Twak indria: rangsang rasa sentuhan atau rabaan.
Lima gerak perbuatan atau Panca Karma Indria terdiri dari :
- Wak indria: penggerak mulut
- Pani indria: penggerak tangan
- Pada indria: penggerak kaki
- Payu indria: penggerak pelepasan
- Upastha indria: penggerak kelamin.
Setelah indria-indria ini barulah timbul lima jenis bibit alam yang disebut Panca Tanmatra yaitu :
- Sabda Tanmatra: benih suara
- Sparsa Tanmatra: benih rasa sentuhan
- Rupa Tanmatra: benih penglihatan
- Rasa Tanmatra: benih rasa
- Gandha Tanmatra: benih bau (penciuman).
Dari Panca Tanmatra yang merupakan benih-benih benda alam lahirlah unsur-unsur benda materi yang bersifat nyata dinamai Panca Maha Bhuta. Unsur-unsur Panca Maha Bhuta adalah
- Akasa (ether),
- Bayu (angin),
- Teja (sinar),
- Apah (zat cair) dan
- Pretiwi (zat padat).
Dari kelima unsur zat alam ini terbentuk paramanu yaitu atom-atom kelima zat padat ini mengalami proses perpaduan lebih lanjut sehingga terwujud benda-benda alam yang disebut Brahma anda (Brahmanda) yaitu planet-planet dan bintang- bintang sebagai bagian isi alam semesta.
Brahmanda artinya benda bulat berbentuk telur ciptaan Brahman. Semuanya terdiri dari tujuh Loka yang disebut Sapta Loka yaitu :
- Bhur Loka
- Bhuwah Loka
- Swah Loka
- Tapa Loka
- Jana Loka
- Maha Loka dan …
- Satya Loka.
Pada setiap Loka terdapat perbedaan kandungan unsur dari masing-masing Panca Maha Bhuta.
Proses Penciptaan Manusia dan Makhluk Lain.
Setelah tercipta alam semesta Sanghyang Widhi Wasa kemudian menciptakan isinya. Dalam proses penciptaan alam ini dibentuk lebih kasar, misalnya penciptaan Dewa-Dewa, Gandarwa. Paisacha. kemudian barulah yang berbadan kasar lainnya seperti binatang dan manusia. Proses penciptaan manusia adalah sari-sari dari Panca Maha Bhuta dan Sad Rasa yaitu zat dengan enam jenis rasa, manis, pahit, asin, asam, pedas, sepat. Unsur-unsur ini terpadu dengan unsur-unsur lain yaitu Cita. Budi. Ahangkara. Dasendria. Panca Tanmatra dan Panca Maha Bhuta. Perpaduan semua unsur-unsur ini menghasilkan dua unsur benih kehidupan yaitu Sukla (benih laki-laki) dan Swanita (benih perempuan). Pertemuan antara dua benih kehidupan ini sama dengan pertemuan Purusa dengan Pradana. dengan ini terciptalah manusia. Maka di dalam diri manusia semua unsur alam itu ada.
Manusia pertama ciptaan Sanghyang Widhi dalam ajaran agama Hindu disebut Syayambhumanu. Syayambhumanu artinya makhluk berpikir yang menjadikan dirinya sendiri, itulah manusia pertama. Manu artinya berpikir. Dari kata Manu timbul kata manusia yang artinya keturunan Manu. Selanjutnya setelah tercipta manusia pertama atas kekuasaan Sanghyang Widhi Wasa, maka manusia itu sendiri yang berkembang.
Bhagavad-Gita III sloka 10.
Sahyajnah prajah srishtwa
Puro wacha praja patih
anena prasawishya dhwam
esha wo’stu ishta kama’dhuk
Dahulu kala Prajapati mencipta manusia
bersama bhakti persembahannya dan berkata
dengan ini engkau akan berkembangbiak
dan biarlah dunia ini jadi sapi perahanmu.