Ketut Bangbang Gde Rawi

Beberapa tokoh kalender Bali: I Ketut Bangbang Gede Rawi (alm) I Wayan Gina Kebek Sukarsa I Made Bija dan Putranya, I Made Agus Putra Wijaya   Pujian babadbali.com kepada tokoh-tokoh di atas. Masih ada yang lainnya, tetapi karena sempitnya pengetahuan kami masih belum tertuang dalam kelir ini, mohon informasi dari para semeton semuanya. Usaha mereka merupakan pelita dalam temaramnya budaya Bali. Jaminan keajegan melalui kotak-kotak berangka merah dan hitam sarat

Kalender Islam (Hijryah)

Kalender Islam adalah kalender candra (lunar) yang observatif. Daurnya meliputi 12 bulan candra yang bertemu (nemu-gelang) dalam 30 tahunan. Sebagai perhitungan hari suci Islam, sasih (bulan candra) Islam diawali dari mulai nampaknya busur cahaya setelah bulan padam. Sebagai perhitungan keseharian Islam, dipakai kalender perkiraan seperti yang tampil dalam kelir ini. Oleh karena itu, penanggalan hari suci dibedakan dengan penanggalan sehari-hari yang berupa kalender perkiraan. Penanggalan religius adalah kalender yang sah

Kalender Julian

Kalender Julian di perkenalkan oleh Julius Caesar 45 tahun sebelum Masehi. Merupakan tahun surya dengan jumlah hari tetap setiap bulannya, dan disisipi satu hari tiap 4 tahun untuk penyesuaian panjang tahun tropis. Kalender ini digunakan secara resmi di seluruh Eropa, sampai kemudian diterapkannya reformasi dengan Kalender Gregorian pada tahun 1582. Era sebelum 45 SM, dinamakan era bingung, karena Julius Caesar menyisipkan 90 hari ke dalam kalender tradisional Romawi, untuk lebih

Kalender Gregorian (Masehi)

Kalender Gregorian atau kalender Masehi, sudah menjadi standard penghitungan hari internasional. Pada mulanya kalender ini dipakai untuk menentukan jadual kebaktian gereja-gereja Katolik dan Protestan. Kalender Gregorian adalah kalender murni surya yang bertemu siklusnya pada tiap 400 tahun (146097 hari) sekali. Satu tahun normal panjangnya 365 hari, tiap bilangan tahun yang habis dibagi 4 tahunnya memanjang menjadi 366 hari, namun tidak berlaku untuk kelipatan 100 tahun dan berlaku kembali tiap kelipatan

Kalender Jawa

Pergantian tahun Hijriah dan tahun Jawa hampir selalu bersamaan. Hal ini bisa dipahami karena sejak 370 tahun lalu kalender Jawa mengadopsi sistem penanggalan Hijriah yang berdasarkan pergerakan Bulan mengelilingi Bumi. Awalnya, hingga 1633 M masyarakat Jawa menggunakan sistem penanggalan berdasarkan pergerakan Matahari. Penanggalan Matahari dikenal sebagai Saka Hindu Jawa, meskipun konsep tahun Saka sendiri bermula dari sebuah kerajaan di India. Tahun Saka Hindu 1555, bertepatan dengan tahun 1933 M, Raja

Paringkelan

Di samping wewaran, masih ada hitungan periodik lain yang saling melengkapi. Cara perhitungannya tidak jauh berbeda dengan wewaran, ada yang langsung berkorelasi dengan angka pawukon, ada pula yang sekunder, melalui urip wewaran maupun nilai lain seperti bincilan. A. Jejepan 1. Mina, 2. Taru, 3. Sato, 4. Patra, 5. Wong, 6. Paksi Jejepan yaitu pantangan yang berlaku sehari dan berdaur enam hari, sama dengan Sadwara. Angka pawukon dibagi 6, modulusnya jika

Manfaat Wewaran

  Satu hari di Bali berlaku sejak terbitnya matahari sekitar pukul 06:00 pagi hingga keesokan harinya sebelum matahari mulai terbit. Berlainan dengan pergantian hari internasional yang dimulai dari pukul 00:00:00 tengah malam, dan hari di Jawa yang dimulai sejak terbenamnya matahari sekitar pukul 18:00 (mungkin karena pengaruh Islam). Sebetulnya di Bali tidak ada istilah malam Minggu, karena saat itu di Bali sebenarnya masih resmi Sabtu malam 🙂 Pengelompokan hari secara

Kalender Pawukon Bali

Kalender pawukon adalah kalender aritmatik murni. Kalender ini tidak mencatat angka tahun mulainya, dan berputar siklik (nemu-gelang) tanpa berhenti. Satu tahun pawukon = 210 hari, terbagi dalam satuan 7 harian bernama wuku yang berjumlah 30. Masing-masing wuku memiliki nama, tidak berbeda jauh dengan nama wuku di Jawa, dari mana perhitungan ini berasal. Kalender pawukon tidak memperhitungkan phase bulan maupun musim. Tahun baru dalam kalender pawukon tidak dikenal, walaupun demikian, mulainya