Paringkelan

Rakam

Dipercaya sebagai bagian dari perhitungan untuk menentukan hari wisuda / penobatan raja atau pimpinan. Hasil akhirnya akan menentukan baik tidaknya sang pemimpin itu melaksanakan tugasnya. Tentu saja harus diperhitungkan dengan evaluasi terhadap hari kelahiran beliau, apakah memungkinkan sifat yang demikian diberi tampuk tanggung jawab yang dibebankan. Dari hari Sukra diberi angka urut 1 sampai Wrespati – kemudian dari Kliwon juga diberi angka urut sampai Wage. Angka urutan itu dibagi dengan

Pangarasan / Paarasan

Pangarasan adalah penggolongan sifat manusia berdasarkan urip saptawara dan pancawara. 1 Aras Tuding Sifatnya telunjuk jari. Sering ditunjuk dalam hal apa pun. 2 Aras Kembang Sifatnya bunga. Memiliki pesona yang memikat lawan jenisnya. 3 Lakuning Lintang Sifatnya bintang. Lemah hati, kesepian dan sengsara. 4 Lakuning Rembulan Sifatnya bulan. Mengundang simpati semua orang. 5 Lakuning Srengenge Sifatnya matahari. Terang dan berwibawa. 6 Lakuning Banyu Sifatnya air. Tenang, selalu mengalir ke tempat

Pancasudha

Pancasuda atau pawisesan adalah penggolongan sifat manusia yang dihitung dari angka-angka khusus yang diberikan kepada saptawara dan pancawara. Wisesa segara: Pemurah, pemaaf, berwibawa dan bertanggung jawab. Tunggak semi: Penghasilannya selalu terjamin. Satrya wibawa: Dihormati orang karena kemulyaan dan keluhurannya. Sumur sinaba: Dicari orang karena petuah dan nasehatnya. Bumi kapetak: Suka bekerja, kuat menahan kecewa dan penderitaan, rapi dan bersih hidupnya tetapi pendendam. Satrya wirang: Luhur budinya tetapi selalu dipermalukan orang,

Palelintangan / Lintang

Bersiklus 35 linier. Modulus 35 dari Angka pawukon dihubungkan ke nama lintang. Gajah Pandai menyembunyikan perasaan yang sebenarnya, hingga tampak tetap tenang dan sabar. Mereka ini pandai bergaul dan mempunyai banyak kawan, tetapi sayang sewaktu-waktu suka bersikeras dengan pendapatnya sendiri yang belum tentu benar dan suka pula berlaku agak angkuh. Mereka ini pada umumnya kuat bekerja. Kiriman Ramah tamah, sopan santun, hati-hati bertindak, pandai menyusun kata-kata atau mengarang dan lekas

Watek

  Pewatekan terdiri dari tiga unsur: Watek Agung atau dasawara, Watek Madya dan Watek Alit. Pewatekan ini populer pada jaman pararaton. Mungkin giliran kita sekarang untuk menggalinya. Watek Madya ada 5 sedangkan watek alit ada 4: Watek Madya 1 Wong Suka bergaul 2 Gajah Suka berlaga 3 Watu Pendiam 4 Buta Tidak melihat 5 Suku Suka bepergian Watek Alit 1 Lintah Bekerja kalau lapar (perlu) saja 2 Uler Bekerja sebentar

Ingkel

Ingkel berdaur setiap 54 hari dengan masing-masing siklus berumur 7 hari. Ingkel adalah daftar pantangan yang harus dihindari pada periode itu. Pengelompokannya agak janggal karena bukan pengelompokan jeruk dengan apel, oleh karena itu marilah kita telaah dan diskusikan mengapa demikian. 1 Wong Jangan menyakiti orang. 2 Sato Jangan menyakiti ternak berkaki empat. 3 Mina Jangan menyakiti ikan. 4 Manuk Jangan menyakiti unggas. 5 Taru Jangan menyakiti / menebang pohon /

Jejepan

Jejepan adalah ingkel yang berlaku satu hari. Sama dengan ingkel, dasar penggolongan pantangan dalam jejepan atau ingkel dina ini masih misteri. 1 Mina Jangan menyakiti (mengkonsumsi) ikan. 2 Taru Jangan menyakiti (menebang) pohon. 3 Sato Jangan menyakiti (mengkonsumsi) ternak berkaki empat. 4 Patra Jangan mengkonsumsi tumbuhan atau makhluk yang menjalar. 5 Wong Jangan menyakiti orang. 6 Paksi Jangan menyakiti burung.