Tokoh-tokoh Pewarigaan

I Made Bija

Berikut tulisan Pak Bija di Bali Post sehubungan dengan masih rancunya pedoman kalender Saka Bali. Saya ingin menyampaikan kepada PHDI Propinsi, sudi kiranya menanggapi apa yang saya utarakan berikut ini: Saya mendapat kabar dari penyusun kalender Bali, Bapak Wayan Gina dari Karangasem bahwa penampih sasih akan diganti dari penampih yang sudah ada yaitu Penampih Sasih Berkeseimbangan, kembali lagi ke Jhesta Sadha. Tujuannya, supaya hari raya Nyepi/ Tahun Baru Saka tetap jatuh pada bulan Maret. Hal ini

I Wayan Gina

Beliau juga menulis buku Aneka Tarikh, yang diterbitkan oleh Upada Sastra, berisi berbagai macam perhitungan kalender di dunia. Kami belum punya riwayat hidup beliau untuk ditulis di sini, bila Anda memiliki data tentang Beliau mohon masukannya.

Ketut Bangbang Gde Rawi

Beliau lahir di Desa Celuk, Sukawati, Sabtu Pon Sinta 17 September 1910 sebagai anak keempat dari enam bersaudara dari pasangan Jro Mangku Wayan Bangbang Mulat dan Jro Mangku Nyoman Rasmi. Tahun 1929, setelah tamat sekolah Goebernemen Negeri di Sukawati, dalam usia 19 tahun, Ketut Bangbang Gde Rawi sudah mulai tekun mempelajari ihwal wariga, adat, dan filsafat agama Hindu. Proses perburuan ilmu ini dilakukan dengan cara bertandang ke griya-griya, mencari lontar,