Pewatekan terdiri dari tiga unsur: Watek Agung atau dasawara, Watek Madya dan Watek Alit. Pewatekan ini populer pada jaman pararaton. Mungkin giliran kita sekarang untuk menggalinya.
Watek Madya ada 5 sedangkan watek alit ada 4:
Watek Madya
1 | Wong | Suka bergaul |
2 | Gajah | Suka berlaga |
3 | Watu | Pendiam |
4 | Buta | Tidak melihat |
5 | Suku | Suka bepergian |
Watek Alit
1 | Lintah | Bekerja kalau lapar (perlu) saja |
2 | Uler | Bekerja sebentar kemudian berfoya-foya |
3 | Gajah | Pekerjaannya membawa kerusakan |
4 | Lembu | Giat bekerja dan banyak susunya |
Pemakaiannya kemudian dikombinasikan, misalnya:
Watu – Lembu | Pendiam dan banyak bekerja |
Gajah – Lintah | Suka berkelahi kalau sedang lapar (berambisi) |
Suku – Lembu | Suka bepergian dalam bekerja |
dan sebagainya. Dari sini seorang raja akan dapat memilih putra mana yang akan menggantikannya: