Pura Bukit Mentik di Gunung Lebah (Batur)

Rabu 4 Februari 2009 yang lalu, Panitia piodalan Pura Bukit Mentik Gunung Lebah Batur masimakrama ke Gedung Pers Bali K. Nadha. Dalam kunjungan tersebut dibahas mengenai rencana dan persiapan piodalan serangkaian upacara Beras Gegunungan Mujung Sari Mupuk Pedagingan lan Padudusan Agung yang jatuh pada Oktober 2009 mendatang.
Rombongan panitia piodalan diterima langsung Pimpinan Kelompok Media Bali Post (KMB), Satria Naradha. Jero Penyarikan Pura Bukit Mentik Ardiasa mengatakan, pujawali atau piodalan di Pura Bukit Mentik dilaksanakan sebanyak 5 kali dalam setahun, yakni pada purnamaning sasih kasa, purnamaning sasih katiga, purnamaning sasih kapat, purnamaning sasih kelima dan purnamaning sasih kesanga. Akan tetapi pujawali Ida Betara-Betari tedun kabeh (ngusaba) dilaksanakan tiap tahun sekali yaitu pada saat purnamaning sasih kapat.

Serangkaian piodalan mendatang kami berharap segenap masyarakat bisa ikut bersama untuk ngayah dan datang melakukan persembahyangan. ‘Bagi masyarakat yang datang ke Pura Bukit Mentik diharapkan tidak mengonsumsi daging babi,’ ujarnya.

Jero Mangku Janaka sebagai Ketua I panitia piodalan yang ikut dalam rombongan memaparkan, Pura Bukit Mentik sendiri merupakan pura terletak di sebelah barat kaki Gunung Batur atau Gunung Lebah, dan termasuk dalam wilayah Desa Pakraman Batur, Kecamatan Kintamani Bangli. Pura Bukit Mentik berlokasi kurang lebih 3 km sebelah timur Desa Adat Batur dan sekitar 30 km dari pusat kota Bangli.

Sebagai gambaran, Bukit Mentik diyakini sebagai sebuah tempat yang semula lokasinya dalam dan curam, kemudian tertimbun secara bertahap dan terus-menerus sehingga muncul seolah-olah seperti bukit. Selain itu, di sekitar lokasi pura juga terdapat banyak anak gunung (bukit).

Di Pura Bukit Mentik terdapat enam buah meru tumpang tiga yang berada di sebelah kiri dan kanan meru tumpang lima, merupakan palinggih utama di Pura Bukit Mentik. Pada meru tumpang lima sebagai stana Ida I Ratu Ayu Sakti Sembah Suun atau manifestasi Tuhan sebagai Wisnu yang dapat memotivasi umat manusia bahwa air sebagai pelindung, pemelihara hidup dan kehidupan semua makhluk hidup di bumi ini.

Menjadi pengempon atau penyungsung Pura Bukit Mentik sampai dengan sekarang ini 621 KK. Terdiri dari krama ageng dan krama alit, di mana sebagian besar krama pengempon-nya adalah krama Desa Batur, tetapi ada juga pengempon yang berasal dari luar wilayah Desa Batur seperti Denpasar, Gianyar, Singaraja dan Karangasem. (kmb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *