Purana Pura Pucak Bukit Sari

KATA PENGANTAR

Om. Swastyastu,

Keberadaan Sejarah dan Purana dari suatu pura pada dcwasa ini sangat mutlak diperlukan, karena dengan jalan ini akan mampu meningkatkan sradha umat kehadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa, sehingga untuk mencapai sasaran ini diperlukan adanya penyebaran informasi tertulis kepada umat Hindu khususnya kepada para Pengempon dan Penyiwi dari suatu pura, karena pada dewasa ini konsep “Mula keto” tidak akan bisa diterima oleh golongan generasi muda Hindu yang sedang haus-hausnya memperdalam ajaran agama termasuk pula ingin mengetahui lebih mendalam tentang asal-usul keberadaan suatu pura, karena dengan jalan demikian akan menumbuh kembangkan keyakinannya kehadapan Ida Bhatara yang berstana di pura bersangkutan.

Demikian pula halnya dengan Pura Kahyangan Bukit Sari yang ada di Desa Adat Pacung — Baturiti, diperlukan adanya penyebaran informasi tertulis mengenai Sejarah dan Purana yang bersumber dari sastra kuna yang menyangkut keberadaan Pura Bukit Sari, yang nantinya dapat digunakan sebagai acuan oleh (unat Hindu di dalam memfokuskan pikiran kehadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa.

Usaha penyusunan buku ini telaii dapat direalisasikan walaupun sangat jauh dari harapan kita bersama, yang samata-mata didorong oleh rasa bhakti dari relung hati yang paling mendalam kehadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa khususnya Ida Bhatara yang berstana di Pura Bukit Sari-Pacung. Di samping itu usaha ini tiada lain bertujuan untuk pelestarian nilai-nilai budaya, yang berupakan salah satu bagian dari Kebudayaan Nasional, karena dalam pengajiannya kami berusaha mengungkap tentang latar belakang sejarah, Purana dan status pura yang mampu menambah khasanah budaya.

Di samping itu karena sangat minimnya bahan acuan baik dari lontar maupun literatur lainnya, namun demikian kami berusaha memadukan data yang terkumpul baik yang tertulis maupun lisan dari informasi yang dapat dipercaya yang mampu memberikan pengertian secara umum dari keberadaan Pura Bukit Sari-Pacung, untuk dapat dijadikan pedoman daiam penghajatan kewajiban serta dharma bhakti kehadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa.

Berorientasi dari hal tersebut, dengan kemurahan hati kami mohon tegur sapa para pembaca demi kesempurnaan buku ini dikemudian hari dan semoga pikiran yang hening datang dari segala penjuru.

Om. Santih, Santih, Santih, Om.

Pacung, 15 Mei 2005.

Penyusun,

 


SAMBUTAN KETUA PARISADA HINDU DHARMA
KECAMATAN BATURITI

 

Om Swastyastu,

Dengan ucapan pangayu bagva kami sampaikan selaku Ketua Parisada Hindu Dharma Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan, menyambut dengan hntt gembira atas terbitnya buku I’urana Pura Pucak Bukit Sari yang terletak di Desa Pucung Kecamatan Baturiti yang bernafaskan Hindu.

Dengan adanya buku ini merupakan salah satu sarana atau media bagi umat Hindu untuk lebih mendalam memfokuskan rasa bhaktinya kehadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa yang merupakan warisan tradisi nenek moyang bahwasannya kita selaku umat beragama meyakini adanya Tuhan Yang Maha Kuasa sebagai pencipta semua makhluk hidup. Namun kita sebagai manusia yang dianugrahi Tri Pramana sudah sewajarnyalah mensyukuri rakhmat Beliau karena kita telah diberikan kesempatan untuk lahir sebagai manusia di dunia ini. I>: Purana ini banyak kaya akan makna filosofis tentang nilai-nilai Ketuhanan yang sudah semestinya diketahui oleh kalangan Umat Hindu khususnya para penyungsung Pura Pucak Bukit Sari.

Penyusunan Purana ini merupakan suatu upaya yang sangat tepat tatkala Umat Hindu di jaman yang semakin mengglobal ini sangat haus akan nilai-nilai Ketuhanan yang mengandung spirit spiritual yang dapat menyejukan liati sanubari kita selaku umat-Nya, kiranya kita mesti menyadari bila berccrmin pada bayangan kita di sore hari tentu banyangan kifii lebih panjang dari ukuran tubuh, i‘u pertanda matahari akan segera tenggelam di ufuk barat, dengan cermin yang demikian itu, marilah kita amalkan berupa “SUKARMA” dengan hati yang tulus ikhlas kehadapan Tuhan Yang Mahaesa.

Buku ini akan memberikan manfaat serta dapat pula dijadikan petunjuk- petunjuk di dalam usaha kita mengenai sejarah tentang Pura Pucak Bukit Sari, sehingga kita sebagai generasi penerus dapat melestarikan nilai-nilai social dan budaya tanpa pengurangi dan menghambat upaya dan kreativitas kita di dalam mengisi pembangunan khususnya pembangunan di bidang mental dan spiritual.

Akhirnya atas segala upaya penerbitan buku ini, kami ucapkan terimakasih, dengan harapan semoga Ida Sanghyang Widhi Wasa melimpahkan waranugrahaNya kepada kita sekalian, sehingga apa yang menjadi sasaran kita bersama dapat berhasil dengan baik.

Om, Samtih, Santih, Santih, Om

Tabanan, 2 Agustus 2005.

PHDI Kec. baturiti.

Ketua,

Drs I Wayan Purnayasa

 


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *