asta kosala-kosali

Asta Kosala-Kosali dan Asta Bumi

Asta Kosala dan Asta Bumi.   Yang dimaksud dengan Asta Kosala adalah aturan tentang bentuk-bentuk niyasa (symbol) pelinggih, yaitu ukuran panjang, lebar, tinggi, pepalih (tingkatan) dan hiasan. Yang dimaksud dengan Asta Bumi adalah aturan tentang luas halaman Pura, pembagian ruang halaman, dan jarak antar pelinggih. Aturan tentang Asta Kosala dan Asta Bumi ditulis oleh Pendeta: Bhagawan Wiswakarma dan Bhagawan Panyarikan. Uraian mengenai Asta Kosala khusus untuk bangunan Padmasana telah dikemukakan

Arsitektur Bali menurut tattwa agama Hindu

Arsitektur Bali Tentang arsitektur Bali menurut tattwa agama Hindu. Pengertian bangunan secara umum. Ialah segala hasil perwujudan manusia dalam bentuk bangunan, yang mengandung keutuhan/ kesatuan dengan agama (ritual) dan kehidupan budaya masyarakat. Yang tercakup dalam bangunan yaitu : Kemampuan merancang, dan membangun. Mewujudkan seni bangunannya menurut bermacam- macam prinsip seperti : bentuk, konstruksi. bahan, fungsi dan keindahan Bangunan Bali yaitu setiap bangunan yang dibuat berdasarkan tattwa (falsafah) agama Hindu Filosofis

Pengertian Pelinggih

Pura Desa: Pura Desa atau Pura Baleagung adalah tempat pemujaan Tuhan dalam prabawanya sebagai Brahma sang pencipta (Utpati). Letaknya : Pada tempat yang dipandang suci oleh krama desa yang bersangkutan, sebaiknya di tengah- tengah desa. Jajaran pelinggih : (lihat pada denah). Padmasana: Lingga Stana Ida Sang Hyang Widi Pelinggih Ratu Ketut Petung Gedong Bata: Lingga Stana Dewa Brahma Tepas Mecaling: Lingga Stana Sedahan Penglurah Gedong/ Bebaturan (hulun Bale Agung): Lingga Stana Betari Sedana (Melanting)

Meru

Meru adalah melambangkan gunung Mahameru yang merupakan stana/ pelinggih dewa- dewi, bhatara- bhatari leluhur berdasarkan lontar – lontar: Purana Dewa Kusuma Dewa Widhi Sastra Wariga Catur Winasa Sari dan … Jaya Purana. Meru dapat dibedakan sebagai berikut : berpedagingan pada dasar dan puncak : Meru tumpang 1, Meru tumpang 2, Meru tumpang 3 berpedagingan pada dasar, madya dan puncak: Meru tumpang 5, Meru tumpang 7, Meru tumpang 9, Meru tumpang 11 Jumlah tumpang pada meru

Padmasana

Padmasana   Padmasana adalah lambang makrokosmos/ alam semesta yang merupakan Stana Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Çiwa Aditya). Padmasana dapat dibedakan atas 2 kriteria: Berdasarkan lokasi (menurut pengider- ider), padmasana terbagi menjadi 9 jenis berdasarkan lontar Wariga Catur Wisana sari: Padmakencana bertempat di Timur, menghadap ke Barat Padmasana bertempat di Selatan, menghadap ke Utara Padmasana Sari bertempat di Barat menghadap ke Timur Padmasana Lingga bertempat di Utara menghadap ke Selatan Padma Asta