agama hindu

Kramaning Sembah dalam Panca Yadnya dan Sudi Wadani

Kramaning Sembah dalam Panca Yadnya. Pengertian Sembah: Yang dimaksud dengan sembah ialah sikap menghormati yang disertai dengan rasa bakti dan penyerahan diri secara ikhlas. Landasan: Menurut agama Hindu bahwa setiap kelahiran dan manusia itu sudah mempunyai hutang yang disebut dengan Tri Rna. Yang dapat disembah: Ida Hyang Widhi Wasa Para Dewa- dewa Para Resi Bhatara/ Leluhur. Manusia. Bhuta. Sikap menyembah: Adapun sikap menyembah dalam kramaning sembah yaitu sesuai dengan buku

Aspek - Aspek Agama Hindu dalam kaitannya dengan Kemajuan Teknologi

Pendahuluan: Tujuan agama Hindu adalah Moksa dan Jagat Hita yaitu kesejahteraan sekala niskala, maka dalam mengejar kesejahteraan sekala niskala ini, mau tidak mau kita dihadapkan pada teknologi. Agama Hindu menerima teknologi secara selektif, sepanjang tidak bertentangan dengan nilai- nilai agama Hindu. Bahwa teknologi itu, hanya sebagai sarana penopang / penunjang untuk mencapai hakekat daripada tujuan hidup beragama di dalam pelaksanaan upacara agama. Di dalam kehidupan sebagai manusia beragama, teknologi berpengaruh

Pengaruh Pariwisata dalam Kehidupan Beragama Hindu di Bali

Wisatawan asing memasuki Pura Besakih   Bali merupakan daya tarik bagi wisatawan dan seluruh dunia berkat keunikan- keunikan serta keindahan- keindahan yang dimilikinya terutama pada bidang sosial budaya yang bersumber pada Agama Hindu. Dengan adanya keunikan- keunikan serta keindahan- keindahan tersebut mengundang para wisatawan untuk turut menikmatinya secara langsung. Menyadari potensi pulau Bali yang tidak mungkin lagi dikembangkan dalam bidang pertanian dan pertambangan, maka satu- satunya potensi dan pengembangan pulau

Catur Cuntaka

Pengertian: Cuntaka atau sebel adalah suatu keadaan tidak suci menurut pandangan agama Hindu. Penyebabnya: Utamanya cuntaka ini disebabkan karena kematian. Di samping itu ada penyebab- penyebab lain yaitu: Karena kematian, Ruang lingkup: keluarga terdekat samapai mindon, serta orang-orang yang ikut mengantar jenasah, demikian pula alat-alat yang diperlukan dalam keperluan itu Batas waktu: disesuaikan dengan Loka dresta dan sstra dresta Karena haid, Ruang lingkup: diri pribadi dan kamar tidurnya Batas waktu: selama masih

Uang Kepeng dalam Hubungannya dengan Upacara Agama Hindu di Bali

uang kepeng yang masih dipergunakan sebagai sarana upacara umat hindu   Perkembangan uang Kepeng di Bali: Pada abad ke- 7 Masehi berdasarkan berita- berita China dari dinasti Tiang, di Bali telah beredar uang Kepeng yang diduga pada permulaannya adalah berfungsi sebagai alat tukar. Berdasarkan bukti- bukti prasasti Sukawana A 1 yang berangka tahun 882 Masehi uang kepeng itu diduga telah mempunyai fungsi dalam hubungannya dengan upacara Agama Hindu di Bali.

Pawiwahan/Perkawinan dalam Masyarakat Hindu di Bali

Upacara pawiwahan yang dipuput oleh sulinggih   Pengertian: Perkawinan ialah ikatan sekala niskala (lahir batin) antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal (satya Alaki rabi). Sistem Perkawinan: Susunan Perkawinan menurut garis kepurusaan (patrilinial). Syarat- syarat Perkawinan: Sudah mencapai usia deha- teruna sedapat mungkin disesuaikan dengan Undang- undang No.: l tahun 1974. Adanya persetujuan kedua belah pihak calon mempelai. Larangan Perkawinan: Gamya gamana yang berarti

Benda-benda suci menurut pandangan Hindu Dharma

Yang dimaksud dengan benda- benda suci dalam Keputusan Seminar Kesatuan Tafsir terhadap Aspek-Aspek Agama Hindu I s/d XV ini ialah : benda- benda yang memang disucikan dengan suatu upacara “penyucian” tertentu, yang fungsi dan penggunaannya semata- mata untuk tujuan suci dan ditempatkan pada tempat- tempat yang dipandang suci. Jenis-jenisnya meliputi: Pralingga, Arca, Pratima dan yang semacamnya. Pengamanannya : Pengamanan benda- benda suci merupakan bagian dan kebijaksanaan pengamanan kebudayaan nasional pada umumnya dan

Pendidikan Agama Hindu

Pendidikan agama Hindu dapat kita bedakan atas 2 bagian besar yaitu : Pendidikan agama Hindu di luar sekolah yang terdiri dari : 1. Pengertian pendidikan agama Hindu. 2. Guna dan tujuan pendidikan agama Hindu. 3. Materi dan sarana pendidikan agama Hindu. 4. Pelaksanaan pendidikan agama Hindu. Pendidikan agama Hindu di sekolah, yang terdiri dari : 1. Pengertian pendidikan agama Hindu. 2. Guna dan tujuan pendidikan agama Hindu. 3. Didaktik dan

Kepemangkuan

Pemangku adalah rohaniawan yang masih tergolong pada tingkat Eka-Jati Keadaan diri, upakara pewintenan, dan agem- ageman seorang pemangku supaya disesuaikan dengan tingkat pura yang diemongnya, sebagai dimaksud dalam sesananya. Kekhususan- kekhususan setempat dalam ngadegang Pemangku dan sebagainya (Kebayan, Jro Gede, Juru Bahu), perlu diteliti lebih jauh guna dapat dibina semestinya.  

Kawikon

Kawikon / Kawikaan   Kedudukan Wiku/ Pendeta/ Sulinggih selaku Dwijati adalah suatu kedudukan khusus yang hanya bisa didapat dengan memenuhi syarat dan upacara menurut sesana serta sesuai dengan ketentuan- ketentuan Parisada Hindu Dharma Pusat. Demikian juga mengenai Biseka, Wesa (atribut- atribut khusus) terutama wewenang- wewenangnya. Kedudukan khusus dan atribut- atribut tersebut mendapat pengakuan masyarakat serta perlu mendapat perlindungan yang lebih seksama secara hukum dari pemerintah. Di dalam hal menduduki sesuatu