Pedoman Sembahyang
Sembahyang dilakukan umat untuk memuja Tuhan. Banyak macam sembahyang, ditinjau dari kapan dilakukannya, dengan cara apa, dengan sarana apa dan di mana serta dengan siapa melakukannya.
Sembahyang dilakukan umat untuk memuja Tuhan. Banyak macam sembahyang, ditinjau dari kapan dilakukannya, dengan cara apa, dengan sarana apa dan di mana serta dengan siapa melakukannya.
Pendahuluan. Ajaran dana punia dijumpai dalam berbagai pustaka suci terutama bagian Smerti-nya, bahkan dalam Upanishad (Chandogya Upanishad) telah tercantum, pengamalan ajaran tersebut, secara traditional telah dilaksanakan oleh umatnya melalui kegiatan ritual keagamaan, praktek, dana punia selalu dikaitkan. Tujuan Pembangunan Nasional Indonesia adalah untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur, yang sejahtera lahir batin, yang searah dengan: tujuan agama Hindu yaitu Jagathita dan moksa. Bahwa sebagai akibat dari derasnya pembangunan nasional didasarkan
Latar belakang historis: Istilah Tri Hita Karana pertama kali muncul pada tanggal 11 Nopember 1966, pada waktu diselenggarakan Konferensi Daerah l Badan Perjuangan Umat Hindu Bali bertempat di Perguruan Dwijendra Denpasar. Konferensi tersebut diadakan berlandaskan kesadaran umat Hindu akan dharmanya untuk berperan serta dalam pembangunan bangsa menuju masyarakat sejahtera, adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Kemudian istilah Tri Hita Karana ini berkembang, meluas, dan memasyarakat. Pengertian: Secara leksikal, Tri Hita Karana
Pengertian dan fungsi Pinget: Yang dimaksud pinget dalam hubungan ini adalah tanda dalam bentuk tertentu sebagai identitas makam umat Hindu baik yang berisi jasad maupun simbul jasad lainnya. Pinget tidak mengandung pengertian sebagai sarana/ tempat pemujaan seperti pelinggih pada umumnya yang mempunyai nilai sakral. Bentuk Pinget: Bentuk pinget terdiri atas tiga bagian yaitu : Dasar. Badan (pangawak). Puncak. Pada badan (Pangawak) pinget tersebut diberi tanda Swastika di atas suratan nama yang bersangkutan.
Pengertian: Panca Wali Krama adalah upacara buta yadnya dengan tujuan untuk pemahayu jagat. Jenis Panca Wali Krama Panca Wali Krama sesuai dengan saat dan tempat dilakukan ada 2 (dua) jenis, yaitu : Panca Wali Krama padgati kala (sewaktu- waktu), yaitu upacara Bhuta Yadnya sewaktu- waktu demi penyucian akibat durmengala agung Kahyangan/ Jagat. Panca Wali Krama berjangka, yakni upacara bhuta Yadnya setiap sepuluh tahun di Besakih, diselenggarakan untuk pergantian tenggek. Penyelenggara
Yang dimaksud dengan beberapa istilah khusus dalam Agama Hindu ialah beberapa istilah yang mempunyai nilai khusus dalam kehidupan Umat Hindu. Nilai khusus itu ditentukan oleh adanya: Sangaskara/ penyucian, Adat istiadat Atas dasar syarat-syarat tertentu, istilah-istilah ini hanya boleh dipergunakan untuk kepentingan agama Hindu sesuai dengan syarat-syarat tersebut di atas: Purusa dan Pradana, Upakara, Bhatara, Swamba, Brahma, Tawur, Meru, Tirta, Panca Yadnya, Danghyang, Tri Murti, Banten, Wisnu, Nyepi, Bajra, Grya, Tri