Hari Raya Saraswati dari Segi Tattwa, Susila dan Upacara

saraswati

Tentang Tattwa:

  • Etimologi.
    Saraswati terdiri dari kata : Saras dan Wati.

    •  Saras berarti sesuatu yang mengalir, dan kecap atau ucapan.
    • Wati berarti yang memiliki/ mempunyai.
    • Jadi, Saraswati berarti : yang mempunyai sifat mengalir dan sebagai sumber ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan.
  • Istilah.
    •  Dalam ajaran Tri Murti menurut Agama Hindu Sang Hyang Saraswati adalah Saktinya Sanghyang Brahman.
    • Sang Hyang Saraswati adalah Hyang- Hyangning Pangaweruh
    • Aksara merupakan satu- satunya Lingga Stana Sang Hyang Saraswati.
    • Pengertian odalan Sang Hyang Saraswati: Hari Saniscara Umanis wuku Watu gunung adalah sebagai hari pemujaan turunnya ilmu pengetahuan bagi umat Hindu.

Etika.

  • Pemujaan Saraswati dilakukan sebelum tengah hari.
  • Sebelum perayaan Saraswati, tidak diperkenankan membaca atau menulis.
  • Bagi yang melaksanakan Brata Saraswati tidak diperkenankan membaca dan menulis selama 24 jam.
  • Dalam mempelajari segala pangaweruh selalu dilandasi dengan hati Astiti kepada Hyang Saraswati, termasuk dalam hal merawat perpustakaan.

Upacara.

  • Tempat:
    Semua pustaka- pustaka keagamaan dan buku- Suku pengetahuan lainnya termasuk alat- alat pelajaran yang merupakan Lingga Stana Hyang Saraswati diatur dalam tempat yang layak untuk itu.
  • Banten:
    Upakara Saraswati sekurang- kurangnya: Banten Saraswati, Sodaan Putih Kuning, dan canang selengkapnya.
  • Kekuluh (tirta):
    Tirta yang dipergunakan hanya tirta Saraswati, diperoleh dengan jalan memohon ke hadapan Hyang Surya sekaligus merupakan tirta Saraswati, di tempat lingga Saraswati masing- masing.
  • Pelaksanaan:
    • Didahului dengan Menghaturkan penyucian, ngayabang aturan, muspa dan matirta.
    • Upakara Saraswati Puja ditetapkan nyejer sampai keesokan harinya.
  • Banyu pinaruh (pina wruh) Redite Paing Sinta.
    •  Asucilaksana:
      Di pagi hari umat asucilaksana (mandi, keramas dan berair kumkuman).
    • Upakara:
      Diaturkan labaan nasi pradnyan, jamu sad rasa dan air kumkuman. Setelah diaturkan pasucian/ kumkuman labaan dan jamu, dilanjutkan dengan nunas kumkuman, muspa, matirta, nunas jamu dan labaan Saraswati/ nasi pradnyan barulah upacara diakhiri / lebar.

Sanggraha Kosa. (Materi Penyangga).

Hari Raya Saraswati dilengkapi dengan Sanggraha Kosa sebagai berikut:

  • Lambang, berwujud wanita cantik bertangan empat dengan atribut- atribut cakepan genitri, wina, teratai di samping burung merak dan angsa.
  • Padewasan:
    1.  Dirayakan Hari Saraswati pada Saniscara Umanis Watugunung tampaknya mempunyai kaitan dengan mitologi pawukon, khususnya – Watugunung dan Sinta
    2. Untuk itu perlu didalami apa makna, hari- hari pada kedua wuku tersebut
  • Upakaranya:
    Bentuk, nama dan bahan upakara khusus dalam hubungan odalan Saraswati perlu didalami tentang arti dan maksudnya seperti : cecak, daun beringin, daun keraras, gilingan andong dan jamu.
  • Keputusan: Pedoman kepustakaan dalam hubungannya dengan Saraswati antara lain:
    1. Tutur Aji Saraswati.
    2. Sundarigama.
    3. Medangkemulan.
    4. Purwaning Wariga

Kredit: gambar diambil dari https://phdikarangasem.wordpress.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *