Pura Tirta -Besakih

Denah Pura   1 Gedong 2 Piyasan 3 Tirta (Sumber Air) 4 Panyengker 5 Pamedal Letak Pura Tempatnya tidak begitu jauh dan Pura Pengubengan yaitu disebelah timurnya kira-kira 10 menit perjalanan. Piodalan / Pujawali / Patoyan Budha Wage Kelawu Sekilas Pura Di sini terdapat sumber tirtha atau air suci yang dipergunakan bila ada karya-karya agung di Pura Besakih ataupun karya-karya agung di desa-desa pekraman, demikian pula di sanggar-sanggar pemujaan umat

Pura Pesimpangan Besakih

Dari Pura Dalem Puri ke timur dan membelok lagi ke selatan yaitu di sebelah timur jalan raya, di tempat yang agak terpencil, terletak Pura Pesimpangan. Piodalannya pada hari Anggara Keliwon Julungwangi, pura ini merupakan tempat pesimpangan (singgah) sejenak bila kembali melelasti dari Segara Kelotok Klungkung. Pura Pesimpangan berada kurang lebih 2 km di sebelah barat Pura Penataran Agung Besakih. Bangunan suci atau Pelinggih yang utama di Pura Pesimpangan ini adalah bangunan

Pura Pengubengan

Denah Pura Pura Pengubengan ini letaknya ke utara dari Pura Penataran Agung melalui jalan setapak kira-kira 30 menit perjalanan. Di sini terdapat pelinggih pokok meru tumpang 11 di samping bale gong, bale Pelik, Piyasan, Candi Bentar dan tembok penyengker. Di sinilah pelinggih Pesamuhan Bhatara Kabeh sebelum Bhatara Turun Kabeh di Penataran Agung. Di antara pura-pura lainnya yang ada di Besakih, letak Pura Pengubengan ini yang tertinggi. Jika masyarakat bermaksud mempersembahkan

Pura Penataran Agung - Mandala 1

Candi Bentar Bale Pegat Bale Kulkul Bale Kulkul Bale Palegongan Bale Pagambuhan Bale Mundar-mandir atau Bale Omkara Mandala Pertama Secara filsafat Mandala Pertama ini melambangkan dunia kebendaan yang harus kita tinggalkan — walau pun dengan susah payah — agar kita dapat menapaki dunia kesucian. Pintu menuju ke kepada alam rohani ini menunjukkan batas- batas yang jelas dan dimuati dengan banyak lambang yang bertujuan mengingatkan kita bahwa langkah kita ke depan

Pura Penataran Agung - Mandala 2

Bale Pawedaan Bale Agung Bale Kawas Bale Pasamuhan Agung Bale Papelik Padmasana Tiga Bale Tegeh Mpu Pradah Bale Papelik Sang Hyang Siyem Meru Tumpang-11 Meru Tumpang-9 Piasan Alit Palinggih Babaturan Bale Kembang Sirang Bale Gong Mandala Kedua Mandala kedua ini adalah tempat umat berinteraksi dengan Tuhan. Umat mempersembahkan ketulusan bakti, dan Tuhan akan menerima persembahan itu. Karena itu segala bentuk upacara dipusatkan di sini. Inilah Mandala yang menggambarkan peradaban (social

Pura Penataran Agung - Mandala 3

Bale Papelik Kayu Selem Bale Papelik Pasek Brejo Bale Papelik Danghyang Dwijendra Bale Papelik Manik Mas Bale Gedong Arya Batu Lepang Kehen Meru Tumpang-7 Batara Geng Meru Tumpang 11 Bhatari Gaya Tri Bale Panggungan Bale Pepelik Pelinggih Ida Ratu Ngalesung Meru tumpang 5 Pelinggih I Gusti Ngurah Dauh Meru tumpang 7 Pelinggih Ida Bhatara Tulus Dewa Meru tumpang 5 Pelinggih Ida Bhatara Penataran Meru tumpang 3 Pelinggih Ida Bhatara Suka

Pura Penataran Agung - Mandala 4

Bale Pepelik Bale Kampuh Bale Tegeh Pelinggih Ida Sang Hyang Widyadari Bale Tegeh Pelinggih Ida Sang Hyang Widyadara Bale Pepelik Meru tumpang 11 Pelinggih Ida Ratu Sunaring Jagat Bebaturan Ratu Sedahan Manginte Gedong Pelinggih Ida Ratu Ayu Subandar Gedong Pelinggih Ida Ratu Ayu Ulang Alu Pelinggih Arca MANDALA KEEMPAT Mandala ini melambangkan perwujudan Ida Hyang Hyang Widdhi dalam bentuk kekuatan yang menjaga harmoni jagat raya. Pada mandala ini terlukis cerminan-cerminan

Pura Penataran Agung - Mandala 5, 6 dan 7

Meru tumpang 3 Pelinggih Ida Ratu Ayu Magelung Bale Pepelik Bale Pepelik Meru tumpang 11 Pelinggih Ida Sang Hyang Wisesa Gedong Pelinggih Ida Ratu Bukit Tengen Gedong Pelinggih Ida Ratu Bukit Kiwa Mandala Ketujuh Di Mandala paling atas, ada bidang yang dibiarkan kosong, tidak ada pelinggihnya. Itulah Mandala ke tujuh, lambang kekosongan alam sunya. Memang tidak luas, ditumbuhi rumpun bambu sumpit. Bagi para spiritualis, Mandala ketujuh ini melambangkan alam akhir